ALLAH PUNYA BETIS,WAJAH DAN TANGAN KANAN

Tuduhan dari kaum salibis dan para pembenci islam bahwa Allah punya wajah ,tangan dan betis hanya lah upaya untuk menyerang akidah umat islam dari ketidaktahuan mereka tentang bagaimana konsepsi tentang ajaran- ajaran islam.

Pernyataan bahwa Allah punya bagian-bagian tubuh dalam konsepsi orang -orang jahil,itu sangat bertentangan dengan dalil eksplisit di Al Quran bahwa Allah tidak semisal dengan apapun.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَا طِرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا وَّ مِنَ الْاَ نْعَا مِ اَزْوَا جًا ۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِ ۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
faathirus-samaawaati wal-ardh, ja’ala lakum min angfusikum azwaajaw wa minal-an’aami azwaajaa, yazro-ukum fiih, laisa kamislihii syaii, wa huwas-samii’ul-bashiir

“(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.”
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)

¹

Beberapa pemahaman tentang bagian – bagian tubuh yang disematkan kepada Allah saya kumpulkan beberapa pendapat diantara nya:

1.Syaikhul Islam Ibnu Taimiah rahimahullah berkata, “Wajib diperhatikan dalam bab ini. Apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, maka kita tetapkan dan apa yang dinafikan Allah dan Rasul-Nya, maka kami nafikan
²

2.كَانَ يَقُول إِن لله تَعَالَى يدان وهما صفة لَهُ فِي ذَاته ليستا بجارحتين وليستا بمركبتين وَلَا جسم وَلَا جنس من الْأَجْسَام وَلَا من جنس الْمَحْدُود والتركيب والأبعاض والجوارح وَلَا يُقَاس على ذَلِك لَا مرفق وَلَا عضد وَلَا فِيمَا يَقْتَضِي ذَلِك من إِطْلَاق قَوْلهم يَد إِلَّا مَا نطق الْقُرْآن بِهِ أَو صحت عَن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم السّنة فِيهِ   “Imam Ahmad berkata: Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai yadâni  (”dua tangan”) dan keduanya adalah sifat bagi-Nya dalam Dzat-Nya. Keduanya bukan organ tubuh untuk bekerja (tangan/kaki), bukan susunan, bukan jism atau pun jenis dari jism, bukan kategori sesuatu yang bisa diukur, tersusun, fragmen atau anggota tubuh untuk bekerja (jawârih). “Tangan” itu tak bisa dikiaskan dengan apa pun, bukan siku, bukan lengan, dan bukan pula apa yang dipahami dari kata “tangan” secara umum, kecuali [yang boleh adalah mengatakan] apa yang diucapkan oleh al-Qur’an atau apa yang sahih dari hadits Rasulullah ﷺﷺ.” (al-Khallal, al-‘Aqîdah, 104)

³
3.Adapun kata yang punya makna fisikal, maka makna fisiknya sama sekali tak bisa disematkan pada Allah dan secara tegas wajib dimustahilkan dari Allah sebab makna fisik juga tergolong makna kekurangan. Hanya makhluk saja yang boleh punya makna fisikal ini. Karena itu maka tak bisa dikatakan “Allah punya bentuk fisik, tapi beda dengan bentuk fisik manusia”. Demikian juga dilarang berkata “Entahlah kita tidak tahu apakah Allah berupa fisik atau tidak” sebab ketidaktahuan ini berarti mengatakan bisa saja Allah bersifat demikian.

Sumber:⁴

yad” yang secara bahasanya bermakna tangan. Namun perkataan ini apabila dinisbahkan kepada Allah SWT, Sheikh Ahmad Mustafa alMaraghi tidak menterjemahkannya secara harfiahnya bahkan mentakwilkannya kepada makna yang lain yang sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucianNya.Antaranya ialah perkataan yadullāh dalam surah al-Fath ayat 10 sebagaimanafirman Allah s.w.t:

⁵.

berikut pandangan terkait ayat -ayat ini menurut kiyai IDRUS ROMLI dalam buku nya:

Dalam buku ini di halaman 172  ada beberapa takwil terhadap Alquran dan hadits terkait ayat-ayat  ini dengan beberapa rincian:

1.Kata SAQ,yang secara literal artinya betis,dalam QS Al-Qalam :42 ditafsirkan dengan hari tersingkap hari kiamat ,hari kehancuran dan

dahsyat.Menurut IBNU ABBAS ⁶

2. Sahabat Abu Musa al-Asy’ari menafsirkan tersingkapnya betis dengan tersingkapnya cahaya yang agung ⁷

3. Tersingkap nya betis ditafsirkan dengan sesuatu yang dahsyat .Demikian pernafisaran Sa’id bin Jubair Ibrahim al-Nakha’i ,Ma’mar bin al-Mutsanna dan Al Zajjaj⁸

4.Tersingkapnya betis ditafsirkan dengan sesuatu yang mengerikan dan agung.Demikian penafsiran Qatadah bin Du’amah⁹

 

 

maka bisa kita pahami tidak ada umat islam yang menyetarakan Allah SWT dengan makhluk.lalu bagaimana di dalam iman kristiani terkait pemahamanan ini? 

istilah menjisimkan Allah SWT ini bisa disebut juga sebagai anthropomorphism / antropomorfisme’ yaitu:

anthropomorphism / antropomorfisme’ dari ανθρωπος – “anthrôpos” (= manusia ) dan μορφη – “morphê” (= bentuk, wujud ), dalam bentuk manusia, atau dalam istilah fisik yang mudah dipahami akal manusia, selanjutnya ‘isme’ adalah faham, pengertian/ajaran . Antropomorfisme dapat diartikan pengenaan atau penyamaan pada Allah terhadap bentuk-bentuk atau perilaku manusia. Kata antropomorfisme mengacu pada persepsi bahwa Tuhan memiliki bentuk dan sikap yang sama dengan manusia.¹⁰

Rujukan

1. * Via Al-Qur’an Indonesia https://quranformobile.com/get/id[↩]
2. Referensi : https://almanhaj.or.id/22611-penjelasan-tentang-sifat-istiwa-betis-wajah-adalah-milik-allah.html[↩]
3. Sumber: https://nu.or.id/ilmu-tauhid/makna-tangan-allah-menurut-imam-ahmad-bin-hanbal-SgSd7[↩]
4. https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/makna-fisik-dan-non-fisik-dalam-pembahasan-sifat-allah-PBzrM[↩]
5. Anuar Sopian,Nur Asyikeen Kamarudin, Fazlinda Hamzah & Mohd Azlan Shah Sharifudin ,PENAFSIRAN SHEIKH AHMAD MUSTAFA AL MARĀGHĪ BERKAITAN SIFAT-SIFAT ALLAH DALAM TAFSĪR ALMARĀGHĪ: SATU ANALISIS, dalam:E-Journal of Islamic Thought and Understanding ,Volume 01 (2021)  hal 64.[↩]
6. Tafsir Ibnu Abi Hatim juz 10 hlm 3366; al-Farra ,Ma’ani al-Quran juz 3 hlm 177; dan Al baihaqi ,al -Asma ‘wa al-shifat hlm 326[↩]
7. Al-baihaqi ,al-Asma ‘wa al-Shiffat hlm 348[↩]
8. Ibnu Al jauzi ,Daf’u syubah al-tasyibah hlm 119 ;al-baghawi Mualim al tanzil juz 8 hlm 198 :al-suyuti ,al Durr al-Mantsur juz 14 hlm 647 dan ma’mar ,majaz al Quran juz 2 hlm 266[↩]
9. Ibnu Jarir at-Thabari ,Jami’ al Bayan juz 23 hlm 189[↩]
10. https://www.sarapanpagi.org/allah-anthropomorphisme-vt23.html[↩]