Edukasi Alvi | Meluruskan tuduhan bahwa nabi ‘Isa telah wafat pada surah Ali Imran ay.55 dan Maryam ay.33
Beberapa Oknum Missionaris seringkali mengutip ayat suci Al-Qur’an untuk memaksakan bahwa nabi ‘isa alaihissalam mengalami kematian demi pembenaran doktrin mereka.
Ayat yang biasa mereka gunakan ialah Surah Ali Imran ay.55 dan Surah Maryam ay.33
Kalimah مُتَوَفِّيْكَ (mutawaffiika | ism fa’il – khobar marfu’ *dhomir muttasil) ini memiliki akar kata وفي
Yang mana, akar kata ini di ayat lainnya digunakan sebagai makna “ditidurkan/jiwanya digenggam” misalnya seperti ayat berikut ini..
Pada surah Al-An’am ay.60, Kalimah yatawaffakum (menidurkan kalian) juga berakar dari وفي
Jadi, dari sini kita dapat mengetahui bahwa penggunaan وفي bukan hanya digunakan sebagai kata wafat namun bisa juga dimaknai sebagai ditidurkan.. maka ini berkesesuaian dengan akidah umat islam bahwa nabi ‘isa alaihissalam diangkat oleh الله dalam keadaan ditidurkan.
Lalu Surah Maryam ay.33
Ayat ini juga digunakan oleh oknum missionaris untuk pembenaran asumsi mereka bahwa nabi ‘isa telah wafat dan bangkit seperti yang terjadi dengan yesus, tuhan mereka.
Mari kita lihat kata kerjanya (fi’il nya)
Pada kalimah aku dilahirkan, وُلِدتُّ (wulid-tu) ini fi’il madhi mabni lil majhul [kata kerja pasif masa lampau] yang berarti hari kelahiran itu telah terjadi..
Sedangkan pada kata kerja amuutu
Kalimah اَمُوْتُ (aku wafat) ini adalah fi’il mudhori (kata kerja sekarang/pada masa yang akan datang) menunjukkan bahwa kematian nabi ‘isa itu akan terjadi pada masa yang akan datang..
Pada saat kita hendak tidur pun, didalam do’a tidur kita juga mengucapkan bismika allahumma ahyaa wa (bismika) amuutu..
(dengan menyebut nama-mu ya الله, aku hidup dan dengan menyebut nama-mu aku mati.)
Kita menyebut amuutu امُوْتُ itu untuk kematian yang akan kita alami kelak, bukan kematian yang telah terjadi.
Sebagaimana seluruh umat manusia juga hidup dan akan mati dibumi lalu dibangkitkan kembali pada hari kiamat.
Itu saja yang dapat alvi sampaikan, masukan dan saran sangat diterima di kolom komentar.. jazakallahu khoir assalamualaikum.
Syukur Alhamdulillah hujahannya, Allah telah menyiapkan juga hujah kebenaran melalui tatabahasa dalam Quran, Mahasuci Allah, benarlah Quran sebagai petunjuk dan jalan untuk mereka yang mahu berfikir dan mencari kebenaran.
Terimakasih Alvi, membuka wawasan kami dalam memahami bahasa Arab dan Al Qur’an
Assalamualaikum.
bang alvi ada tuduhan dr mereka mengatakan di Islam ga ada nabi perempuan karna di keimanan Islam kesaksian dr perempuan itu cuma separuh saya lupa akun nya siapa tp dia koment begitu
Semoga bisa di Jawab
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh
kita harus bedakan Nabi dan Rasul dulu sebelum menjawab ini ,Nabi adalah hamba Allah yang menerima wahyu yang tidak diutus ke suatu kaum sementara Rasul adalah Nabi yang diutud ke suatu kaum.dalam Alquran rasul hanya dari kalangan laki-laki ayat nya jelas yaitu :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
’’Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (Q.S An-Nahl: 43).Terkait Nabi saya akan coba cari beberapa literasi dalam islam dulu untuk menjawab ini (by Uni Riva)