APOLOGET ISLAM INDONESIA

TENTANG ALLAH SAKIT

Ketika saya berdiskusi lintas agama dengan kaum non islam,ada beberapa tuduhan mereka datang dari kesalahpahaman mereka tentang teks teks hadits yang ada dalam khazanah islam.Salah satu hadits yang dijadikan syubhat adalah hadits yang secara tekstual menyatakan Allah sakit.

Maka saya akan mencoba memaparkan bagaimana memahami hadits tersebut dari berbagai sumber.

berikut nash hadits nya :

Shahih Ibnu Hibban 944:

صحيح ابن حبان ٩٤٤: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ بِنَسَا، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الصَّبَّاحِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَفَّانُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ يَقُولُ اللَّهُ جَلَّ وَعَلاَ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ‏:‏ يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي، فَيَقُولُ‏:‏ يَا رَبِّ، كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ‏؟‏ فَيَقُولُ‏:‏ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي‏.‏وَيَقُولُ‏:‏ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي‏؟‏ فَيَقُولُ‏:‏ يَا رَبِّ، كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ‏؟‏ فَيَقُولُ‏:‏ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلاَنًا اسْتَسْقَاكَ فَلَمْ تَسْقِهِ‏؟‏ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجِدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي‏.‏ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمَنِي، فَيَقُولُ‏:‏ يَا رَبِّ، وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ‏؟‏ فَيَقُولُ‏:‏ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ عَبْدِي فُلاَنًا اسْتَطْعَمَكَ فَلَمْ تُطْعِمْهُ، أَمَا لَوْ أَنَّكَ أَطْعَمْتَهُ لَوَجِدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي‏.‏

Muhammad bin Umar bin Muhammad bin Yusul di Nasa mengabarkan kepada kami, ia berkala: Al Hasan bin Muhammad bin Ash-Shabah menceritakan kepada kami, ia berkala. Affan menceritakan kepada kami, ia berkata: Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami, ia berkata: Tsabit mengabarkan kepada kami, dari Abu Rafi’, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Allah Jalla Wa‘Alaa berfirman pada seorang hamba di hari kiamat: “Wahai anak Adam Aku sakit, namun kamu tidak menjenguk-Ku.” Ia berkata: “Wahai Tuhan, bagaimana mungkin Engkau sakit dan aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?”. Allah SWT berfirman: “Tidakkah kamu tahu bahwa hamba-Ku si fulan sakit namun kamu tidak menjenguknya, tidakkah kamu tahu seandainya kamu menjenguknya, maka kamu akan menjumpai Aku (disisinya). Allah SWT berfirman: “Wahai anak Adam Aku pernah minta minum kepadamu namun kamu tidak memberi-Ku minuman?” Ia berkata: “Wahai Tuhan, bagaimana mungkin aku memberi-Mu minuman sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah SWT berfirman: “Tidakkah kamu tahu bahwasanya hamba-Ku si fulan pernah meminta minum kepadamu namun kamu tidak beri ia minuman? Tidakkah kamu tahu seandainya kamu memberinya minuman, niscaya kamu akan menjumpai hal itu disisi-Ku. (Allah SWT berfirman) “Wahai anak Adam Aku pernah meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberi-Ku makanan”. Ia berkata: “Wahai Tuhan bagaimana mungkin aku memberi-Mu makanan sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?”. Allah SWT berfirman: “Tidakkah kamu tahu bahwa hamba-Ku si fulan pernah meminta kepadamu makanan namun kamu tidak memberinya makanan, tidak kamu tahu seandainya kamu memberinya makanan, niscaya kamu akan menjumpai hal itu disisi-Ku.”136

Beberapa makna hadits :

1.Imam al-Ashbihani dalam kitabnya Musykil al-Hadits wa Bayanuh menjelaskan maksud Aku sakit di sini adalah wali-walinya Allah. Digunakan Aku adalah untuk memuliakan wali-walinya Allah, mengangkat nasib dan mengapresiasinya. Ungkapan ini biasa dalam perkataan bahasa Arab dan non Arab. Apabila majikan mengatakan suatu hal atas nama dia, padahal yang dimaksud adalah hamba sahayanya, maka jelaslah tujuannya untuk memuliakan dan mengagungkan. Hal ini dibuat seolah-olah derajatnya disamakan dengan derajat hambanya.1

2.Hadis qudsi ini menganjurkan kepada siapa saja untuk meluangkan waktu demi menjenguk kerabat atau sahabat yang sedang sakit. Di dalam hadis qudsi di atas, Allah menjanjikan pahala besar untuk mereka yang memberikan waktunya demi menghibur orang sakit. Karena, hati orang yang sakit akan merasa lapang ketika dijenguk.2

3.Ali Mustafa Yaqub mengatakan, ketika seseorang menjenguk kerabatnya yang sakit maka seolah-olah ia menjenguk Allah Swt. Artinya perbuatan tersebut merupakan sebuah kemulian dan Allah Swt akan membalasnya dengan pahala yang lebih utama. “Tentu kamu akan menemukan-Ku ” yaitu ridha-Ku. “Tentu kamu akan menemukan-Ku di sisinya”, artinya kamu akan menemukan rahmat, karunia dan pahala-Ku pada saat kamu menjenguknya dan memberi makan serta minum kepadanya. Hal ini juga memberikan isyarat bahwa Allah Swt lebih dekat dan berpihak kepada orang yang lemah dan miskin.
3

4.Di dalam hadis qudsi di atas, Allah menjanjikan pahala besar untuk mereka yang memberikan waktunya demi menghibur orang sakit. Karena, hati orang yang sakit akan merasa lapang ketika dijenguk. Kalau tidak sempat menjenguk secara langsung karena keterbatasan jarak, kemampuan fisik lainnya, atau udzur lain, sekurangnya mereka menyampaikan doa via telpon atau pesan singkat dan titip salam kepada mereka yang akan menjenguk. Wallahu a‘lam
4

5.Imam An-Nawawi menjelaskan dalam Syarh Shahih Muslim:قال العلماء : إنما أضاف المرض إليه سبحانه وتعالى ، والمراد العبد تشريفا للعبد وتقريبا له“(Ulama mengatakan: sifat sakit dilekatkan kepada Allah SWT padahal maksudnya adalah hamba-Nya sebagai bentuk pemuliaan dan pendekatan untuknya.)5

Maka kita pahami hadits itu dengan mentakwil nya dan sebagai umat islam kita paham Allah tak memiliki sifat kemanusiaan.apakah ayat ayat seperti ini hanya ada di literasi islam? tentu saja di literasi yahudi dan kristen pun ada .contoh:

1 Ayat yang hampir sama ada dalam  Matius .25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. i  25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. j  k 6

2.Tuhan mengerang ?Yesaya 42:14 Aku membisu q  dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan r  hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap. s 

3.Tuhan pinjam pisau cukur?Yesaya 7:20 Pada hari itu x  dengan y  pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, z  yakni raja Asyur, a  Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan b  pisau itu akan melenyapkan janggut c  juga

Kalau pihak kristen memaksakan makna secara tekstual kepada Alquran dan hadits ,maka apakah mereka mau jujur menerima kitab suci mereka secara tekstual juga?

dan kita bisa lihat bahwa memahami teks agama memliki kaidah ilmu diantara nya adanya takwil(memindahkan makna yang pantas utk tuhan)

Rujukan
  1. https://majalahnabawi.com/hadis-allah-sakit-benarkah/[]
  2. Sumber: https://nu.or.id/syariah/allah-bersama-orang-sakit-TzuVF[]
  3. https://bincangsyariah.com/kolom/cara-menakwil-hadis-menjenguk-allah-yang-sakit/[]
  4. Sumber: https://lampung.nu.or.id/warta/allah-bersama-orang-yang-sakit-tBrDN[]
  5. https://generasisalaf.wordpress.com/2015/04/20/tawil-ayat-mutasyabihat-menurut-ulama-salaf-kontemporer/[]
  6. https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Mat&chapter=25[]

Uni Riva

UNI adalah uni yang takkan berubah menjadi ubi